Proyek Smart Farming 1.335 Hektare Hadir di Lampung Selatan, Jadi Barometer Pertanian Modern
| IIustrasi Konsep Penerapan Smart Farming (Sumber: Indobot Academy) |
Lahan tersebut akan dilengkapi dengan infrastruktur modern, mulai dari sistem kelistrikan berbasis solar cell, penggunaan traktor listrik dan combine harvester listrik, hingga pembangunan stasiun pengisian daya kendaraan operasional. Tidak hanya itu, tata ruang kawasan akan disusun melalui site planning yang terintegrasi, serta disiapkan fasilitas agrowisata agar lahan ini juga dapat berfungsi sebagai pusat edukasi dan wisata pertanian.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Hermansyah, menjelaskan bahwa program smart farming di Lampung diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi hingga 70 persen. Dengan pemanfaatan teknologi digital dan mesin berbasis listrik, petani dapat mengelola lahan secara lebih efisien, meminimalkan risiko gagal panen, serta meningkatkan indeks pertanaman (IP) sehingga frekuensi tanam dan panen bisa lebih optimal.
Selain Lampung Selatan, program serupa juga akan dikembangkan di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah dengan demplot awal masing-masing seluas 1.000 hektare. Kedepan, skema ini diharapkan dapat diperluas menjadi model pertanian modern yang bisa direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia.
Untuk pembiayaan, proyek ini tidak hanya mengandalkan dana dari APBD, tetapi juga melibatkan investasi swasta dan dukungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Pemerintah bahkan membuka peluang kerja sama dengan investor luar negeri, termasuk dari China dan Rusia, guna mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian berbasis teknologi.
Meski begitu, sejumlah tantangan tetap dihadapi, terutama kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Petani lokal dituntut untuk beradaptasi dengan penggunaan mesin modern serta pengelolaan data digital. Pemerintah menyatakan akan menyiapkan pendampingan dan pelatihan agar transformasi ini berjalan lancar dan berkelanjutan.
Dengan langkah ini, Lampung diharapkan tidak hanya menjadi lumbung pangan nasional, tetapi juga pusat inovasi pertanian modern. Proyek smart farming 1.335 hektare di Lampung Selatan diharapkan mampu memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat, membuka lapangan kerja baru, dan menjadikan pertanian sebagai sektor yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun global.
Penulis & Editor: M.Taufiq Hidayat, S.Ds
Belum ada Komentar untuk "Proyek Smart Farming 1.335 Hektare Hadir di Lampung Selatan, Jadi Barometer Pertanian Modern"
Posting Komentar