Tarif Tol Bakter Lampung Resmi Naik, Layanan Didorong Kian Optimal

Sumber Dok. Hutama Karya

globalnewslampung.com - LAMPUNG - Penyesuaian tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar resmi diberlakukan hari ini setelah ditetapkan oleh operator ruas, PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll. Kenaikan ini berlaku untuk seluruh golongan kendaraan, mulai dari mobil pribadi, bus, hingga armada komersial dan logistik yang menjadi penggerak distribusi barang di Lampung. Kebijakan ini merupakan bagian dari evaluasi berkala yang merujuk pada faktor inflasi daerah, biaya perawatan jalan, serta penguatan standar layanan.

Berdasarkan ketentuan tarif terbaru yang mulai berlaku Kamis, 27 November 2025, besaran biaya yang diterapkan untuk rute awal–akhir utama adalah: Golongan I Rp16.000, Golongan II & III Rp24.000, serta Golongan IV & V Rp32.000. Penyesuaian ini disampaikan sebagai angka dasar untuk lintasan antargerbang terdekat, sedangkan total tarif penuh disesuaikan pada jarak tempuh akhir masing-masing rute. Pengelola menegaskan bahwa sistem pembayaran elektronik masih menjadi skema utama transaksi di seluruh gerbang tol Bakter.

Secara strategis, ruas Bakter merupakan bagian integral dari jaringan Jalan Tol Trans‑Sumatra yang menghubungkan gerbang mobilitas utama di selatan–tengah Lampung. Titik awal tol berada di Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu masuk arus penyeberangan Sumatra - Jawa hingga koridor Terbanggi Besar di Lampung Tengah, yang menjadi simpul pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam lima tahun terakhir, volume kendaraan meningkat rata-rata signifikan pada jam komuter maupun periode libur panjang, membuat jalan tol ini kian padat oleh kendaraan pribadi dan angkutan logistik.

Meski kenaikan tarif mulai terasa pada pengeluaran pengguna harian, respons publik terbagi. Sebagian warga menilai biaya baru masih tergolong wajar apabila kecepatan transaksi dan fasilitas benar-benar meningkat. Di sisi lain, pelaku usaha angkutan menengah hingga besar menyoroti akumulasi biaya operasional armada, terutama bagi kendaraan golongan berat. Kelompok ini berharap ada peningkatan yang langsung terasa di lapangan, seperti efisiensi antrean di gerbang, penguatan layanan e-toll, dan kualitas rest area yang lebih aman serta bersih.

Menurut pandangan pakar ekonomi dari Universitas Bandar Lampung, penyesuaian tarif jalan tol merupakan langkah yang sulit dihindari. Meski demikian, kebijakan ini dinilai perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur. Ia menegaskan, kenaikan harga cenderung lebih mudah diterima publik apabila manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh pengguna, baik dari sisi keamanan perjalanan, kelancaran transaksi, keandalan sistem digital, maupun kenyamanan fasilitas pendukung di sepanjang ruas tol. Prinsip utamanya, biaya yang dikeluarkan pengguna harus selaras dengan nilai layanan yang mereka peroleh.

Dengan diberlakukannya tarif baru ini, operator dan pemerintah daerah berupaya memastikan Tol Bakter tetap menjadi urat nadi konektivitas di Provinsi Lampung. Seluruh pengguna tol diimbau untuk memastikan saldo pembayaran elektronik mencukupi sebelum melakukan perjalanan dan merencanakan waktu lintasan pada jam-jam padat. Pemerintah Provinsi akan terus mengawal peningkatan infrastruktur dan layanan, agar Tol Bakter tetap menjadi simbol percepatan konektivitas yang berkelanjutan di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai.

Penulis/Editor: M.Taufiq Hidayat, S.Ds

Bagikan Artikel ini